Tuesday, July 6, 2010

Misteri Hutan Aokigahara di Jepang

Dalam 60 tahun terakhir, tempat ini menjadi lokasi paling favorit bagi lelaki Jepang, untuk bunuh diri. Rekor tertinggi adalah ditemukannya 78 mayat yang mati karena bunuh diri. Keunikan lainnya, tempat ini juga menjadi tempat Favorit para pemulung yang mencoba mencari ‘harta karung'. Konon di sana ditemukan banyak sekali dompet dompet pelaku bunuh diri yang berisi uang. Sempat, terkumpul Rp 33 juta lebih yang berasal dari dompet-dompet mereka.

Aokigahara juga dikenal sebagai kawasan lautan pohon, saking lebatnya hutan itu. Hutan ini terletak di dasar Gunung Fuji di Jepang. Uniknya, di hutan ini ditemukan banyak gua batu yang berlapis es selama bertahun-tahun. Penduduk setempat mengklaim hutan itu merupakan pusat dari banyaknya fenomena supranatural. Legenda yang berkembang menyebut hutan itu menyimpan banyak misteri yang sulit dijelaskan maupun diungkap. Di sana juga menjadi sarang binatang-binatang aneh, monster, hantu, goblin, dan kisah-kisah menyeramkan ini telah menyebar seantero Jepang bahkan ke seluruh dunia.

Keunikan lain dari hutan ini adalah hutan itu berada di bebatuan vulkanik yang sulit ditembus oleh alat berat apapun.Meskipun tempat ini digambarkan sebagai tempat paling mengerikan, namun ada saja pemburu yang mencoba menerobos ke sana. Sebagai panduan, mereka tinggal mengikuti jalur tali plastic untuk menandai tempat. Memang sengaja jalur tali plastic itu dibuat agar para pemburu tak tersesat.Tempat wisata yang paling terkenal di hutan itu adalah, Ice Cave dan Wind Cave. Pernah juga ada pemburu/wisatawan yang bandel yang mencoba tidak mengikuti jalur tali. Walhasil, dia tak pernah kembali. Tubuh-tubuh mereka baru ditemukan beberapa tahun kemudian, itu pun hanya berupa tulang belulang.

Konon, mereka yang mati penasaran dilokasi iini menjadi hantu gentayangan di hutan tersebut. Hantu-hantu itu kerap menampakan diri pada foto-foto yg dibuat wisatawan. Kabar yang beredar, tempat ini juga poluler sebagai tempat untuk bunuh diri, setelah jembatan Golden Gate San Francisco. Hal itu diperkuat dengan data bahwa sejak 1950-an sampai kini, telah lebih dari 500 orang tewas di sini, sebagian besar karena bunuh diri. Rata-rata setiap tahun 30 orang telah bunuh diri di sini. Namun rekor terbesar tahun 2002 di mana ditemukan 78 mayat, ini mengalahkan tahun 1998 di mana ditemukan 73 mayat di hutan ini.

Tingginya angka bunuh diri di hutan itu membuat pejabat setempat memberi tanda-tanda pada jalan setapak di hutan itu, juga menempatkan kelompok polisi di pos hutan. Tahun 2007 lalu, 71% kasus bunuh diri dilakukan oleh pria, banyak di antaranya berusia 30-an. Berkat adanya kelompok polisi yang rajin berpatroni di sana, angka bunuh diri bisa ditekan, setidaknya para polisi ini berhasil mengamankan 83 orang yang berniat bunuh diri di sana. Kisah misteri hutan ini dan kecenderungan orang ingin bunuh diri, kemudian difilmkan dengan judul, Jyukai pada 2004.

Yang juga menarik, di sini polisi sering menemukan dompet-dompet berisi uang dalam jumlah lumayan besar, yang diduga merupakan dompet orang orang yang bunuh diri. Uang yang terkumpul dari dompet-dompet itu sempat mencapai 370.000 yen atau setara dengan 3.760 US dollar atau Rp 33,8 juta. Kabar yang didapat wartawan ini dengan cepat berhembus seantero negri, sehingga diduga, banyak orang datang ke sana bukan sekadar wisata, tapi mencari harta karun berupa dompet-dompet pelaku bunuh diri. Ini diperkuatdengan adanya klaim dari sejumlah pengunjung yang mengaku menemukan dompet, kartu kredit, kartu langganan kereta api juga surat izin mengemudi. Tingginya angka bunuh diri ini memang sangat memprihatinkan pemerintah Jepang. Karena orang bunuh diri bukan hanya dihutan ini tapi juga di sejumlah tempat di jepang. Diperkirakan masalah utama tingginya bunuh diri di jepang karena penggangguran yang tinggi akibat resesi ekonomi tahun 90-an, depresi dan tekanan social. Untuk rekor bunuh diri, Jepang merupakan salah satu Negara yang angka rata rata bunuh dirinya tertinggi di dunia. Apalagi sejak 2008, situasi ekonomi di Jepang memburuk akibat krisis keuangan global, dan hal ini telah mendorong tingkat bunuh diri di Jepang lebih tinggi lagi.


sumber matabumi.com

Related Posts by Categories



No comments:




Powered By Blogger