Wednesday, August 11, 2010

Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan pada objek. Konsep pemrograman berorientasi objek sebenarnya bukan paradigma baru dalam bahasa pemrograman, konsep ini sudah ada dimulai dari bahasa pemrograman Small Talk, LISP, C++. Sebelum paradigma pemrograman berorientasi objek dikenal pemrograman computer dilakukan dengan teknik procedural dan fungsional, teknik fungsional merupakan teknik pemecahan masalah dengan fungsi matematika dan dieksekusi computer, teknik pemrograman procedural merupakan teknik pemecahan masalah secara bertahap dan beruntun sehingga program computer terdiri dari tahap-tahapan yang lebih kecil yang disebut subrutin.

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientsi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut :
  • Kelas
Merupakan kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class binatang' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari binatang. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya. 

  • Objek
membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
  • Abstraksi
Adalah Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
  • Enkapsulasi
Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
  • Polimorfisme
Polimorfisme berasal dari bahasa yunani yang berarti banyak bentuk. Di dalam PBO konsep ini memungkinkan digunakanya suatu interface yang sama untuk memerintah suatu objek melakukan aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama namun secara proses berbeda. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
  • Inheritas
 Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)


Sebagai contoh perhatikan hirarki diatas. Kelas Binatang merupakan sebuah class dengan level tertinggi ( supperclass ), level selanjutnya Kelas Mamalia dan Kelas Reptil yang merupakan kelas turunan dari kelas Binatang, sehingga method yang berada pada kelas binatang berdasarkan hak akses dapat digunakan pada kelas Mamalia dan kelas Reptil. Demikian juga kelas Mamalia memiliki kelas turunan kelas Anjing, kelas Kucing, kelas Monyet dsb.

 (Sumber  : id.wikipedia.com )

Related Posts by Categories



No comments:




Powered By Blogger