Wednesday, July 28, 2010

Konsep Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan salah satu cabang ilmu computer yang mempelajari bagaimana cara membuat sebuah mesin cerdas, yaitu mesin yang mempunyai kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap sesuatu. Tujuan dari riset-riset AI adalah bagaimana membuat sebuah mesin bisa berfikir sama halnya dengan manusia yang bisa berfikir. AI digunakan untuk menjawab problem yang tidak dapat diprediksi dan tidak bersifat algoritmik atau prosedural. Sampai saat ini, para peneliti di bidang AI masih banyak menyimpan pekerjaan rumah mereka disebabkan kompleksitas penelitian di bidang AI serta faktor dukungan teknologi untuk  merealisasikannya. Karena area cakupan yang luas, AI dibagi lagi menjadi subsub bagian di mana sub-sub bagian tersebut dapat berdiri sendiri dan juga dapat saling melengkapi satu dengan lainnya.

Can Machines Think?

Pertanyaan dasar yang ditanyakan dalam bidang AI adalah “Can Machines Think?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Alan M.Turing (1912 – 1954) pakar matematika dari Inggris membuat sebuah permainan yang dikenal dengan “Imitation Game” atau “Turing Test”. 

Tujuan dari permainan tersebut adalah untuk menentukan apakah sebuah komputer bisa berfikir atau tidak. Permainan tersebut terdiri dari 3 anggota dengan 2 tahap permainan. Anggota-anggota dari tahap pertama adalah interrogator yang bertindak sebagai penanya bisa wanita atau pria, pihak 1 seorang wanita dan pihak 2 seorang pria. Aturan permainannya sebagai berikut, si penanya akan bertanya kepada pihak 1 dan si wanita harus meyakinkan bahwa dirinya adalah wanita, setelah itu penanya akan bertanya pihak 2 dan si pria harus bisa membodohi si penanya. Proses kontak harus dilakukan di tempat yang terpisah dan tidak saling mengetahui antara si penanya dengan pihak 1 dan pihak 2. Pada tahap kedua, pihak 2 diganti dengan komputer, si penanya tidak boleh mengetahui pergantian tersebut. Permainan berlanjut, pada saat si penanya bertanya dengan pihak 2, komputer harus bisa membodohi si penanya sama dengan yang dilakukan oleh si pria tadi. Apabila si penanya tidak bisa membedakan antara komputer dengan pria sebelumnya maka komputer tersebut dianggap sebagai mesin cerdas atau mesin pintar.

Turing test merupakan permainan klasik para peneliti AI pada era 50’ an. Pertanyaannya adalah apakah permainan tersebut masih berlaku untuk saat ini? Mengingat persoalan AI sekarang ini sangat kompleks tidak se-sederhana seperti permainan di atas. Dengan optimis Alan Turing mengatakan bahwa permainan tersebut dapat berlaku untuk zaman yang akan datang. Mungkin karena permainan tersebut berbentuk prototype yang dapat disesuaikan dengan teknologi yang ada pada suatu zaman sehingga Turing bisa  optimis. Berikut ini pernyataan optimis Turing :

“I believe that in about fifty years’ time it will be posibble to program computers, with storage capacity of about 109 to make them play the imitation game so well that an average interrogator will not have more than 70 percent chance of making the right identification after five minutes of questioning.”

Pernyataan Turing di atas merupakan sebuah prediksi nasib AI ke depan dan dapat meyakinkan kita bahwa suatu saat AI akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukungnya.


Disiplin Ilmu AI

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa AI merupakan salah satu cabang Ilmu Komputer. Tapi karena kompleksitas area AI maka dibuat sub-sub bagian yang dapat berdiri sendiri dan dapat saling bekerja sama dengan sub bagian lain atau dengan disiplin ilmu lain. Berikut ini beberapa cabang ilmu sub bagian dari AI :

  1. Natural Languange Processing (NLP) atau Pemrosesan Bahasa Alami, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sistem untuk menerima masukan bahasa alami manusia. Dalam perkembangannya, NLP berusaha untuk mengubah bahasa alami komputer (bit dan byte) menjadi bahasa alami manusia yang dapat kita mengerti. NLP merupakan ilmu dasar yang dapat dijadikan jembatan untuk membuat komunikasi antara mesin dengan manusia.

  1. Expert System (ES) atau Sistem Pakar, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem yang dapat bekerja layaknya seorang pakar. ES dapat menyimpan pengetahuan seorang pakar dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tadi. ES juga merupakan salah satu cabang AI yang sering melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain karena sifatnya yang dapat menyimpan pengetahuan.


  1. Pattern Recognition (PR) atau Pengenalan Pola, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem untuk dapat mengenali suatu pola tertentu. Misalnya sistem PR untuk mengenali huruf dari tulisan tangan, walaupun terdapat  perbedaan penulisan huruf A dari masing-masing orang tetapi PR dapat mengenali bahwa huruf tersebut adalah huruf A. Beberapa aplikasi dari PR antara lain : voice recognition, Fingerprint Identification, Face Identification, Handwriting Identification, Optical Character Recognition, Biological Slide Analysis, Robot Vision dan lainnya.

  1. Robotic atau Robotika, merupakan salah satu cabang AI yang menggabungkan cabangcabang AI yang lain termasuk ketiga cabang di atas untuk membentuk sebuah sistem robotik. Keempat cabang AI di atas merupakan cabang umum yang banyak dipelajari, masih banyak cabang-cabang AI yang lainnya. Seiring perkembangan riset dalam AI, dapat dimungkinkan akan muncul cabang-cabang baru yang melengkapi unsur AI sehingga AI menjadi sebuah sistem lengkap dan akan mencapai goal-nya yang sampai sekarang masih belum sempurna.



Aplikasi AI

Berikut ini beberapa contoh-contoh aplikasi AI yang sudah diterapkan dan memberikan sumbangsih yang cukup diperhitungkan dalam kemajuan teknologi. Kebanyakan aplikasi AI yang banyak dipakai diambil dari bidang Expert System, diantaranya adalah :

  1. Bidang Pertanian, dibuat ES untuk memprediksi kerusakan pada jagung yang disebabkan oleh ulat hitam dan memberikan konsultasi untuk mendiagnosa kerusakan pada kacang kedelai dengan menggunakan pengetahuan tentang gejala kerusakan dan lingkungan tanaman.

  1. Bidang Kimia, dibuat ES untuk menganalisa struktur DNA dari pembatasan segmentasi data enzim dengan menggunakan paradigma generate & test.


  1. Bidang Sistem Komputer, dibuat ES untuk membantu operator komputer untuk monitoring dan mengontrol MVS (multiple virtual storage) sistem operasi pada komputer mainframe IBM.

  1. Bidang Elektronik, dibuat ES untuk mengidentifikasi masalah pada jaringan telepon, ES untuk simulasi perancangan DLC (digital logic circuits) dan mengajari pelajar bagaimana cara mengatasi masalah pada sirkuit elektronik.

  1. Bidang Hukum, dibuat ES untuk membantu para auditor profesional dalam mengevaluasi potensi kegagalan pinjaman klien berdasarkan sejarah pinjaman, status ekonomi, kondisi piutang.

  1. Bidang Militer, dibuat ES untuk membantu menganalisa perkiraan situasi pertempuran, memberikan interpretasi taktik laporan sensor intelijen dan memberikan rekomendasi alokasi senjata kepada komandan militer pada saat situasi perang.


Di atas merupakan beberapa contoh dari AI yang sudah diaplikasikan dalam beberapa bidang. Masih banyak aplikas-aplikasi AI yang tidak mungkin disebutkan semua di sini. Beberapa contoh di atas sudah dapat memberikan gambaran bahwa cakupan AI tidak hanya dibidang ilmu komputer tetapi bisa bekerja sama dengan bidang lain untuk menciptakan sebuah sistem yang saling mendukung.


Referensi

Morris W. Firebaugh, “Artifial Intelligence – A Knowledge Based Approach”, 1989, PWS
Publishing Company, Boston.

Sumber :  Abdiansah - artikelilmiah.com

Related Posts by Categories



No comments:




Powered By Blogger