Uruguay vs Ghana
Dua kuda hitam ini siap untuk memperebutkan satu tempat di babak semifinal. Kemampuan Uruguay tak bisa dipandang sebelah mata, apalagi mereka punya penyerang-penyerang tajam seperti Luis Suarez dan Diego Forlan. Suarez sudah mencetak tiga gol sejauh ini, sementara Forlan dua gol.
Tetapi Ghana juga punya motivasi kuat. Sebagai satu-satunya wakil Afrika yang tersisa, mereka tak mau mengalah begitu saja. Spirit ini terbukti ketika mereka mengandaskan Amerika Serikat di perdelapanfinal melalui extra-time. Asamoah Gyan, yang menjadi pahlawan The Black Star dalam laga itu, juga patut diwaspadai pertahanan Uruguay--apalagi ia juga sudah mencetak tiga gol.
Brasil vs Belanda
Big Match pertama di babak perempatfinal yang merupakan ulangan dari semifinal Piala Dunia 1998. Kala itu Brasil menyingkirkan Belanda lewat babak adu penalti setelah bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit.
Brasil tengah menunjukkan performa konsisten sejak fase grup hingga menyingkirkan Chile 3-0 di perdelapanfinal. Makin padunya trio Luis Fabiano-Kaka-Robinho di lini depan mereka bisa menjadi senjata mematikan. Belum lagi kekuatan lini kedua yang ditopang oleh Gilberto Silva serta kecepatan sayap semodel Maicon dan Dani Alves.
Sementara Belanda telah menemukan bentuk permainan terbaik mereka sejak kembalinya Arjen Robben. Tak seperti Belanda-Belanda sebelumnya, skuad Bert Van Marwijk kali ini memang tak tampil idealis dengan Total Football murni, melainkan lebih pragmatis. Wajar, Van Marwijk menggunakan dua gelandang bertahan dalam skemanya. Namun, skema pragmatis ini terbukti ampuh membawa Belanda sampai ke perempatfinal.
Argentina vs Jerman
Partai Big Match yang juga merupakan ulangan perempatfinal Piala Dunia 2006. Kala itu Jerman menang melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Mungkinkah ini akan menjadi ajang pembalasan dendam oleh Argentina?
'Tim Tango' punya modal kuat mengingat mereka punya sederet penyerang berkualitas. Gonzalo Higuain tengah on form dengan torehan empat golnya sejauh ini, pun demikian dengan Carlos Tevez yang sudah mencetak dua gol. Jangan lupakan juga Lionel Messi, yang meski belum mencetak gol, tetapi kerap merepotkan pertahanan lawan dengan dribel bolanya.
Dari kubu Jerman, sejak kemenangan 4-1 atas Inggris, pasukan yang dipimpin Joachim Loew ini dianggap sebagai Jerman terbaik sepanjang masa. Benarkah demikian? Jawabannya bisa "Ya", andai mereka berprestasi bagus dalam Piala Dunia kali ini, atau malah menjadi juara. Setidaknya arah ke sana sudah terbuka.
Dengan kecepatan Mesut Ozil di lini tengah, duet Miroslav Klose-Lukas Podolski yang sama-sama sudah mencetak dua gol, serta kejutan Thomas Muller--yang merupakan top skorer Jerman di turnamen ini dengan tiga golnya--, Jerman punya potensi besar menyulitkan Argentina.
Spanyol vs Paraguay
Spanyol tengah berusaha mengawinkan gelar Piala Eropa dengan Piala Dunia dan mereka berhadapan dengan kuda hitam bernama Paraguay. Tim yang disebut terakhir memang tak mudah melangkahi Jepang di babak perdelapanfinal, namun tetap saja tak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti, di fase grup mereka bisa menyulitkan tim sekelas Italia--terlepas dari jebloknya penampilan Gli Azzurri di turnamen ini.
Sedangkan Spanyol punya kesolidan tim yang terdiri dari bek-bek tangguh, gelandang-gelandang jago passing dan penyerang yang haus gol. Hal ini ada dalam diri Gerard Pique-Carles Puyol, Xavi Hernandez-Andres Iniesta-Xabi Alonso, serta David Villa.
Villa sudah mencetak empat gol sejauh ini, dan mungkin saja bisa bertambah lagi. Yang masih ditunggu dari Spanyol adalah kapan Fernando Torres mulai menemukan ketajamannya.
Keempat laga di atas berpeluang menyajikan pertarungan seru. Sekarang, siapa yang Anda jagokan untuk melaju ke babak semifinal?
sumber detik.com
No comments:
Post a Comment